Prodi

Colorful Ramadhan di Tengah Pandemi Covid-19

Oleh Dr. H. Ahmad Zaini, LC., M.S.I

“Dan Kami pasti akan menguji kamu dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa, dan buah-buahan. Dan sampaikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang sabar.” (Qs. al-Baqarah: 155)

Ramadhan 1441 H berbeda dengan tahun-tahun yang lalu, apabila tahun sebelumnya Ramadhan begitu semarak disambut oleh umat Islam di seluruh penjuru dunia, maka Ramadhan tahun ini terdapat pemandangan yang berbeda. Secara umum, musim pandemi Covid-19 terkait permasalahan pelaksanaan ibadah, setidaknya umat Islam terbelah menjadi dua golongan, yakni yang mengikuti anjuran pemerintah dan fatwa Majlis Ulama Indonesia (MUI) untuk melaksanakan ibadah (shalat Jumat, tarawih, tadarus, dll) di rumah, sebagian lain tetap menjalankan ibadah di masjid maupun mushala terbukti masih ada saudara-saudara kita yang tetap menunaikan salat Jumat maupun tarawih berjemaah di masjid maupun mushala, keduanya memiliki argumennya masing-masing. Terlepas dari ikhtilaf yang ada, sebagai umat Islam tetap berkewajiban menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadhan.

Bagaimana cara kita menyemarakkan dan menciptakan atmosfir Ramadhan yang penuh semangat dan warna-warni (colorful Ramadhan) dengan kegiatan yang menarik di masa pandemi Covid-19? Banyak sekali aktivitas ibadah yang dapat dilakukan meski dilakukan di rumah. Pertama, salat tarawih berjemaah dengan keluarga. Apabila selama ini salat tarawih berjemaah di masjid maupun mushola, maka salat tarawih berjemaah bersama keluarga tetap dapat dilakukan. Mengingat virus ini tidak terlihat dan tidak tahu siapa di antara kita yang membawa virus, terlebih sekarang ditemukan kasus OTG (Orang Tanpa Gejala).

Kedua, tadarusan bersama setelah salat tarawih dan salat subuh. Usai pelaksanaan tarawih dan subuh secara berjemaah bersama keluarga inti, maka tadarus al-Quran senantiasa dapat dilaksanakan, baik secara mandiri maupun disimak untuk dilanjutkan oleh yang lainnya. Akan lebih bermakna lagi apabila tadarus al-Quran tidak hanya dimaknai sekedar membaca ayat per-ayat, lebih dari itu setelah membaca ayat-ayatnya juga membaca terjemah dan tafsir ayat al-Quran sehingga pemahaman terhadap ayat al-Quran akan semakin mantab dan mendalam. Dan yang terpenting lagi dapat mengamalkan dan mengimplemantasikan hasil bacaannya terhadap ayat yang dikajinya.

Ketiga, tadarus al-Quran secara on-line bersama kerabat maupun sahabat. Kerinduan suasana keintiman tadarus bersama kerabat maupun sahabat yang biasanya dilakukan pada waktu yang lalu, di masa pandemi ini sesekali dapat menggunakan media daring untuk mengobati rasa rindu dengan suasana tersebut. Keempat, mengikuti pengajian melalui streaming youtube, facebook, dan media sosial lainnya. Munculnya wabah Covid-19 juga mengubah perilaku sosial masyarakat yang sudah terbiasa mengikuti pengajian secara real-time di lokasi secara bersama-sama. Untuk menambah pemahaman keislaman, maka di musim pandemi kita dapat menggantinya dengan cara yang lain, yakni mengikuti pengajian secara on-line yang disampaikan oleh para dai melalui daring. Kita amati seksama, saat ini banyak para dai yang menyampaikan ceramahnya secara on-line melalui media sosial, seperti via youtube, facebook, ataupun media daring lainnya dengan tema yang beragam baik kajian keislaman tematik maupun mengkaji sebuah kitab kuning. Mengikuti kajian yang disampaikan para dai diharapkan dapat mengobati rasa rindu terhadap suasana di kala itu.

Kelima, buka bersama melalui video call. Tidak diragukan lagi bahwa kegiatan bukber (buka bersama) dengan kerabat, kolega, teman sekantor, dan lainnya sudah menjadi tradisi yang mengakar kuat pada masyarakat muslim Indonesia, apalagi pada sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan, rumah makan maupun restoran biasanya sudah fully booked. Lagi-lagi untuk meminimalkan rasa rindu dan kangen terhadap situasi yang indah itu, zaman now cukup melalui video call. Keenam, menggali potensi diri melalui hobi yang terpendam. Masing-masing kita tentu memiliki hobi yang berbeda. Nah, sekarang ini momen yang tepat untuk mengembangkan hobi tersebut, syukur hobinya dapat menghasilkan pemasukan, bahkan pada musim wabah corona, akan sangat membantu kita untuk tetap survive menjalani kehidupan yang sedang diuji oleh Allah swt. seperti termaktub dalam surat al-Baqarat ayat 155 pada awal tulisan. Hidup adalah pilihan, tergantung bagaimana cara kita menghidupkan atmosfir Ramadhan dengan penuh warna-warni pelangi yang indah di tengah pandemi Covid-19, seperti dalam lirik lagu Life Must Go On.

Share this Post: