Prodi

KKN-IK IAIN Kudus dan Pemerintah Desa Medini Inisiasi Branding Medini Sebagai Desa Wineh

Blog Single

Tim Kuliah Kerja Nyata Terintegrasi Kompetensi (KKN-IK) IAIN Kudus bersama Pemerintah Desa Medini menginisiasi Branding Medini sebagai Desa Wineh. Salah satu langkah awal adalah mengadakan seminar dengan menghadirkan para naras umber dari stake holder dan dinas terkait.

Kegiatan Seminar yang mengusung tema “Bedah Brand Identity Medini sebagai Desa Wineh” ini merupakan kegiatan unggulan yang bertujuan memperkenalkan dan membranding desa Medini sebagai desa Wineh. Kegiatan  dilaksanakan pada hari Jum’at (30/9/2022). Turut hadir dan berpartisipasi dalam kegiatan ini adalah Kepala Desa Medini Agus Sugiyanto, para petani yang bergabung dalam paguyuban penjual wineh di Pasar Wineh Medini, Achmad Ali Fikri sebagi Dosen Pembimbing Lapangan, segenap masyarakat dan perwakilan tim KKN-IK IAIN KUDUS se Kecamatan Undaan. Selain itu pada kegiatan ini juga menghadirkan narasumber dari Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Kudus, serta dari Badan Promosi Pariwisata Daerah Kabupaten Kudus,.

Dalam sambutannya Agus Sugiyanto berharap bahwa dalam adanya kegiatan branding ini menjadi langkah awal menjadikan desa medini menjadi desa wineh, serta akan memotivasi para anggota paguyuban untuk lebih produktif & inovatif lagi dalam mengahsilkan wineh, tidak hanya wineh padi, tetapi juga lebih banyak variasi wineh yang lain.

Achmad Ali Fikri sebagi Dosen Pembimbing Lapangan seiya sekata dengan masukan dan harapan dari bapak kepala desa, yaitu untuk menjadikan mendini menjadi desa wineh. Jauh kedepan harapannya Medini akan menjadi jujugan untuk para petani di wilayah pantura umumnya dan sekitar kudus khususnya dan bahkan sekala nasional.   Tidak hanya itu harapanya dari adanya branding desa wineh ini Medini bisa menjadi destinasi wisata agro, sehingga ikut mensejahterakan masyarakat setempat.

Nara sumber pertama dari Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Kudus  OK. Setyanto Setyawan  menyampaikan bahwa dalam membranding desa sebagai desa wineh langkah pertama yaitu harus memperhatikan kualitas wineh (benih). Untuk menghasilkan benih yang unggul, harus diperhatikan tata cara perawatannya dengan benar. Perawatan harus dilakukan secara konsisten agar para pembeli tetap menaruh kepercayaan membeli wineh kepada para petani di desa Medini.

Beliau menjelaskan cara memproses benih yang berkualitas dan cara pemberian pupuk yang benar agar terhindar dari berbagai hama yang mengancam. Beliau juga memberikan trik dan tips kepada para petani anggota paguyuban penjual wineh di pasar wineh desa medini yang ternyata dari dialog interaktif dengan para petani yang datang belum pernah dipraktekkan selama ini sehingga ini menjadi masukann yang sangat berguna bagi para petani.

Narasumber ke dua adalah  Siswanto, S.E, dari Badan Promosi dan  Pariwisata Daerah Kabupaten Kudus. Beliau menyampaikan  bahwa dalam membranding desa medini sebagai desa wineh bisa dilakukan melalui Promosi Pariwisata. Langkah pertama adalah identifikasi potensi wisata, kemudian pembentukan SDM nya yaitu POKDARWIS selanjutnya baru pengusulan SK bupati untuk menjadi desa wisata khusunya dalam hal ini adalah desa wisata yang mengangkat tema tantang wineh.

Beliau juga menjelaskan bahwa dari yang semula  baru wineh padi ini bisa dikembangkan ke arah wineh wineh yang lain sehingga lebih banyak varian dan menarik pengunjung. Selain itu juga bisa dilakukan dengan tidak hanya terkait jual beli wineh, tapi juga dengan wisata edukasi yaitu dengan membuka berbagai edukasi untuk para wisatawan yang datang ke desa Medini, terkait bagaimana mengolah wineh, dsb  sehingga para wisatawan tidak hanya membeli winehnya saja tapi bisa juga membawa pengetahuan juga dari desa ini. Selain itu potensi wisata kuliner dan budaya dari desa Medini juga bisa diangkat sehingga mampu menambah kesejahteraan masyarakat desa Medini.

Kegiatan seminar berlangsung secara interaktif.  Para anggota paguyuban dan masyarakat desa Medini aktif menyampaikan pemikiran kritisnya. Usia dan latar belakang pendidikan tidak menghalangi mereka untuk menambah ilmu baru tentang wineh dan potensi wisata. Dengan diadakannya seminar ini, diharapkan menjadi langkah pertama untuk membranding desa Medini sebagai Desa Wineh.

Share this Post: